Inilah Modus Penipuan Online COD yang Harus Kamu Hindari
Belanja online itu mudah dan menyenangkan. Kamu tidak perlu menghabiskan lebih banyak energi untuk berbelanja dan Kamu dapat mengklik semua yang ingin Kamu pesan melalui marketplace atau aplikasi e-commerce melalui ponsel Kamu di mana saja. Namun, apa jadinya jika Kamu menerima paket padahal tidak membeli apa pun secara online? Metode ini merupakan jenis penipuan yang marak terjadi.
Pengiriman paket fiktif baik dari dalam maupun luar negeri dengan sistem COD ini bertujuan untuk meminta dibayar atau ditransferkan sejumlah uang yang biasanya cukup besar. Modus penipuan online ini semakin canggih bahkan saat ini seringkali mengatasnamakan pihak-pihak tertentu. Untuk lebih berhati-hati dalam berbelanja online, Kamu harus tahu bagaimana ciri-ciri penipuan online dengan sistem COD agar Kamu terhindar dari kerugian.
Apa Itu Penipuan Online COD?
Di antara metode pembayaran pembelian online ada sistem COD (cash on delivery) atau sistem cash on delivery disebut juga pembayaran COD, karena pembayaran dilakukan pada saat pelanggan menerima paket yang dikirimkan oleh pihak kurir. Sebenarnya penggunaan metode pembayaran COD menguntungkan konsumen, namun ada juga oknum yang menyalahgunakannya ini untuk menipu.
Penipuan online sebetulnya sudah sejak lama sering terjadi. Namun angka tersebut kini semakin bertambah karena banyaknya konsumen yang beralih ke jual beli secara digital. Penipuan COD online biasanya dilakukan oleh penipu yang menyamar sebagai penjual dan menyamar dengan akun media sosial palsu.
Apa Saja Modus Penipuan Online COD?
Saat ini kasus yang marak ditemui dalam sistem jual beli dengan pembayaran cash on delivery ialah penipuan atau penjual palsu hingga modus hipnotis pembeli. Untuk detailnya, beginilah ragam modus penipuan COD belanja online yang harus Kamu hindari:
1. Pembeli memesan barang pada oknum penjual di media sosial.
2. Kurir (kurir palsu atau resmi) datang mengirim paket
3. Kurir mengaku paket dipesan salah satu anggota keluarga
4. Kurir menyatakan paket dipesan dengan pembayaran COD
5. Anggota keluarga yang menerima paket percaya dan membayar sejumlah yang diminta kurir
6. Ketika paket dibuka, paket tersebut palsu dan berisi koran, kertas, atau barang tidak berguna lainnya yang tidak dipesan oleh konsumen.
7. Modus lainnya ialah pelaku menghipnotis korban atau pembeli saat sedang bertransaksi jual beli COD. Dimana uang yang diminta untuk pembayaran paket palsu ini bernilai ratusan hingga jutaan rupiah. Karena dihipnotis, pembeli atau korban menyerahkan begitu saja uang kepada penipu.
Baca Juga : Mengenal Metode Pembayaran Cash On Delivery (COD), Yuk Simak!
Cara Mengatasi Penipuan Online COD
Beragamnya modus penipuan zaman sekarang, Tentu saja, kita harus menghindari berbagai metode penipuan saat ini yang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri melalui cara yang tidak pantas. Berikut cara menghindari penipuan COD online yang dapat menguntungkan Kamu dan keluarga di rumah, meskipun Kamu tidak memesan apa pun tetapi menerima paket. Yuk simak!
1. Periksa Nama dan Nomor Telepon yang Tertera Di Paket
Mulai saat ini Kamu harus lebih cermat dan berhati-hati apabila menerima paket. Cek nama dan nomor telepon penerima serta info mengenai penjual yang melekat pada paket. Cek nama, alamat, dan nomor telepon ini berguna yakni saat jika ada kejanggalan, misalnya nama tidak sesuai, maka patut dicurigai dan hindari langsung membayar sejumlah dana.
Periksa juga nama atau nomor telepon pengirim dan informasi layanan pengiriman. Jika nomor telepon tidak dapat dihubungi atau tidak sesuai dengan jasa kurir yang biasa digunakan untuk pengiriman barang, sebaiknya berhati-hati atau menolak barang yang dikirim.
2. Konfirmasi ke Anggota Keluarga
Dalam hal ini seluruh anggota keluarga harus memahami dan mengetahui. Apabila paket sudah sampai dan memerlukan sejumlah uang dengan sistem COD, maka harus konfirmasi yang lain untuk menghindari penipuan. Seolah-olah ada anggota keluarga di rumah yang berbelanja online. Kamu harus diberitahu adanya pemesanan barang melalui sistem pembayaran di awal atau COD, sehingga tidak terjadi miskomunikasi.
Misalnya, jika paket dikirim atas nama anggota keluarga, sebaiknya pastikan kebenarannya sebelum menerima paket. Hindari langsung percaya begitu saja dengan membayar uang pada pengirim paket. Jika ternyata Kamu tidak membeli produk secara online, namun mendapat paket dan harus membayar, jelas Kamu terkena penipuan COD online.
3. Berani Menolak dan Kembalikan Barang
Jika terdapat kejanggalan pada identitas yang tertera pada paket dan Kamu sudah mendapat konfirmasi lengkap dari keluarga bahwa tidak ada pembelian COD online, maka sebaiknya Kamu berani menolak paket tersebut. Katakan tidak pada penerimaan paket, apalagi memberi uang. Kembalikan barang dengan sopan, kecuali pihak kurir memaksa, maka Kamu dapat mengambil langkah untuk melaporkannya ke perusahaan jasa pengiriman, pihak berwajib atau polisi. Selain itu, di situs belanja online terpercaya Kamu, bisa menemukan fitur yang cukup bagus, yaitu opsi pengembalian. Dengan fitur ini, Kamu dapat dengan mudah menolak pengiriman paket dari kurir dan mengatakan kamu tidak pernah melakukan pemesanan.
4. Gunakan Pembayaran di Awal
Belanja online dengan metode pembayaran di awal, seperti terhubung ke dompet digital lebih disarankan ketimbang COD. Ini agar memudahkan Kamu mengembalikan barang penipuan yang tidak sesuai dengan pesanan.
5. Pilih Situs Belanja Online yang Terpercaya
Situs belanja online atau e-Commerce yang memiliki rekam digital bagus pada umumnya punya sistem keamanan berlapis atau lebih canggih. Mulai dari keamanan data konsumen, pembayaran, pengiriman, sampai selektif dalam menyaring mitra atau toko online. Pilih yang terpercaya dan punya kredibilitas bagus agar Kamu mudah terhindar dari penipuan belanja online COD.
Baca Juga : Macam-macam Simbol Pada Kardus Packing serta Tujuan dan Artinya, Yuk Simak!
6. Buang Bungkus Paket Dengan Benar
Kardus atau bungkus paket biasanya tertera resi yang berisi data pribadi penerima, seperti nama, nomor telepon, dan alamat lengkap. Untuk lebih berhati-hati lagi, hindari membuangnya dengan data yang masih tertempel di kardus/bungkus paket, karena hal ini bisa disalahgunakan oknum untuk penipuan online COD.
Buang bungkus paket dengan cara menyobek atau menggunting kardus hingga menjadi bagian kecil atau bukalah tempelan resi pengiriman yang tertempel di bungkus paket sehingga identitas Kamu tidak dapat terbaca.
Berbelanja online dengan sistem COD memang sedang marak terjadi karena memiliki banyak keuntungan bagi konsumen. Namun, penipuan online tak pandang bulu dan dapat menjerat siapapun yang kurang waspada saat berbelanja online maupun menerima paket dari luar negeri.
Penipu akan melakukan berbagai cara untuk mengelabui para korban dengan tujuan mengeruk keuntungan haram dari uang para korban. Oleh karena itu, pertebal jaringan keamanan diri Kamu agar terhindar dari penipuan atau kejahatan cyber. Semoga ulasan ini bermanfaat dan kini Kamu harus makin waspada dan berhati-hati sebelum berbelanja!